Cari Blog Ini


Menulis Opini di Koran

Written By Menulis untuk Kehidupan on Kamis, 26 Juli 2012 | Kamis, Juli 26, 2012


Menulis Opini di Koran
Oleh Eko Prasetyo
editor Jawa Pos

Menulis Untuk Kehidupan

Jika semua bisa menulis artikel opini, mengapa banyak yang mengeluh bahwa artikelnya sangat sulit menembus koran atau majalah? Apa kekurangan dan kelemahannya?
Anggap saja semua bisa menulis artikel opini dengan baik, apa pun temanya. Namun, ketika sudah merasa bahwa tulisannya bagus, tetap saja tidak dimuat. Apa yang kurang?
Ini membuktikan bahwa bisa menulis artikel ilmiah populer atau opini saja tidak cukup. Ada hal yang mesti diketahui dan dipahami oleh penulis. Salah satu yang penting adalah memahami keinginan surat kabar.
Artinya, si penulis mesti paham apa yang diinginkan dan diminta koran tersebut. Hal ini mutlak diketahui oleh penulis.
Untuk itu, ada beberapa poin yang mesti diperhatikan. Yang pertama adalah aktualitas tema tulisan. Ya, pertimbangan utama surat kabar untuk memuat atau tidaknya suatu tulisan (opini dan berita) adalah aktulitas. Maksudnya, tema tulisan tersebut sedang aktual, dibicarakan dan diperhatikan banyak orang, serta disorot publik.
Ada dalil yang menyebut: ”Semakin aktual, semakin tengah menjadi perhatian, dan menjadi sorotan publik suatu tulisan, tulisan itu segera mendapatkan pertimbangan untuk dibaca oleh redaktur halaman opini.” Hal itu juga terjadi sebaliknya.
Mengapa demikian? Sebab, pembaca perhatiannya tengah tertuju pada apa-apa yang tengah menjadi perbincangan hangat atau sorotan ramai. Dengan begitu, tulisan-tulisan yang aktual sangat mungkin menjadi perhatian untuk dibaca.
Contohnya, saat ini ramai dengan pemberitaan ujian nasional, maka tema tersebut dapat dipilih untuk dijadikan tulisan opini. Pemilihanangle (sudut pandang) yang menarik akan jadi nilai lebih pada suatu artikel opini dan berpeluang besar dimuat.
Artinya, penulis mesti betul-betul awas, rajin membaca dan mengikuti perkembangan isu terkini. Ini akan menjadi modal yang sangat penting untuk menentukan dan menangkap tema-tema yang tengah aktual di masyarakat.
Seorang penulis opini harus cermat memilih tema. Yang tak kalah penting, tema tersebut masih hangat, masih jadi pembicaraan masyarakat, yang tentu saja akan menarik perhatian pembaca. Tema yang aktual adalah magnet bagi artikel opini untuk memperbesar peluang dimuat di surat kabar atau koran.

2 komentar:

ZAM mengatakan...

info menaril, terima kaish atas tulisannya mas. Mari belajar bersama melalui acadmeic indoensia jurus menulis artikel opini

ZAM mengatakan...

info menaril, terima kaish atas tulisannya mas. Mari belajar bersama melalui acadmeic indoensia jurus menulis artikel opini

Posting Komentar