Tips Resensi Buku Dimuat
“PERADA” Koran Jakarta
Salam hangat blogger semua!
Sudahkah tulisan
teman-teman dimuat di Perada Koran Jakarta (Kojak)? Atau sudahkah Anda
mengirimkan tulisan resensi buku di tajuk Perada Kojak? Pertanyaan ini penting
diajukan supaya nyambung dengan apa yang saya tuliskan disini.
Setelah
beberapa waktu lalu saya nulis postingan tentang cara menulis Tips Tulisan
Nangkring di “Suara Mahasiswa” SINDO dan Tips Tulisan
Dimuar Rubrik “Hikmah” Republika, kali ini saya
tergerak untuk membagi trik-trik tulisan resensi yang kita tulis sehingga bisa
dimuat Kojak (berdasarkan pengalaman tentunya). Bukan hanya itu, ada trik
lainnya yang lumayan secret yang juga akan saya beberkan. Jadi
tetap lanjutkan membaca postingan ini.
Sebelumnya
saya ulas dulu bahwa Kojak membuka ruang bagi penulis luar untuk memasukkan
tulisannya di (1) Opini dan (2) Perada. Nah, yang ingin saya bahas adalah point
yang ke-2-nya tentang nulis di Perada (untuk point ke-1 insya Allah lain waktu
akan saya ulas juga). Pertanyaannya, sulitkah nulis resensi untuk Perada?
Jawabannya
bisa iya, bisa juga tidak. Iya bagi mereka yang belum terbiasa nulis, dan
tidak, tentunya bagi yang sudah terbiasa nulis (terlebih nulis resensi buku
seperti beberapa teman saya: Ali Rif’an, Almuttaqien, Gufron Hidayat, dan
teman-teman lainnya). Nulis resensi di Koran Jakarta bisa dibilang lebih
sederhana dibandingkan dengan nulis resensi di koran-koran lainnya seperti:
Sindo, Kompas, Tempo, dll. Mengapa?
Pertama,
jumlah karakter tulisan di Perada Kojak ini lebih sedikit (ya antara 2500 sd
3000 karakter sudah bisa dimuat). Kedua, dengan ulasan yang tak terlalu
panjang, tak terlalu detil, dan kurang tajam sekalipun kemungkinan masih bisa
dimuat asalkan bukunya up-to-date (belum pernah diresensi orang),
momentumnya pas, dan Anda sedang lucky(beruntung).
Ok,
langsung aja saya ulas tips dan triknya.
Pertama, cari buku yang
belum diresensi oleh orang lain. Caranya gimana? Temen-temen bisa pantengin
korannya setiap hari (jadi bisa tahu buku apa saja yang sudah pernah dimuat),
atau ketikkan keyword buku yang kita bidik (bisa dari judul
buku atau penulis buku tersebut) di websitenya: www.koran-jakarta.com. Kalau no data berarti buku yang dibidik itu belum
pernah dimuat dan Anda pun bisa langsung meresensinya. Namun jika sebaliknya,
Anda kudu cari buku yang lain.
Dalam
konteks ini, Anda bisa menyiasatinya dengan mencari buku-buku baru di toko buku
online seperti belbuk.com, bukukita.com, mizan.com, gramedia.com, dsb. Setelah
menemukan buku mana yang akan dibidik, maka copy pasteseluruh data-data
terkait dengan buku tersebut untuk bahan utama resensi (khusus untuk cover buku
dari belbuk.com atau bukukita.com biasanya ada cap atau simbol belbuk dan buku
kita. Kan tidak lucu cata cover buku yang dikirim ke redaksi ada cap atau
simbol buku kita atau belbuknya. Makanya cari cover buku tersebut di mbah google images saja).
Kedua, kalau
memungkinkan dapatkan momentum yang tepat. Misalkan, ketika akan menghadapi
tanggal 17 Agustus tiba dimana kemerdekaan RI akan dirayakan, maka siapkan
sedini mungkin buku-buku yang membahas soal perjuangan kemerdekaan, cerita
kepahlawanan, dll. Sepanjang yang saya tahu, trik ini cukup mujarab dan ampuh
(hal ini juga berlaku ketika Anda menulis artikel).
Ketiga, prioritaskan
meresensi buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar seperti
Gramedia, Mizan, Kompas, dsb. Kok bisa gitu? Meskipun bukan jaminan,
namun setidaknya pengalaman saya telah membuktikan keampuhan jurus ini.
Alasannya bisa jadi, pihak Kojak telah melakukan deal dengan penerbit-penerbit besar
tersebut untuk membantu promosi buku-buku mereka dan Kojak sendiri mendapatkan
“reward” dari mereka.
Keempat, tulisan resensi
tak usah panjang-panjang (antara 2500 sd 3000 karakter) dan sebisa mungkin
gunakan bahasa yang standar-standar saja dan tidak njelimet. Mengapa demikian? Pasalnya, menurut
teman saya, pernah ada mahasiswa UGM yang resensinya langganan Tempo, ketika
nulis di Kojak, eh malah ditolak. Alasannya, bahasanya
terlalu tinggi dan njelimet (tahu sendiri kan standarnya Tempo?).
Prinsipnya,
resensi di Kojak hanya sebatas membeberkan informasi dari buku yang diresensi,
makanya tak perlu mengulasnya secara mendalam, cukup hal-hal yang “di
permukaannya” saja.
Kelima, sebisa mungkin
dalam tubuh tulisan, Anda mencantumkan nomor halaman untuk menambah kevalidan
dan sekaligus sebagai bukti bahwa Anda memang benar-benar membaca buku tersebut
(sekalipun tak mempunyainya, alias pinjam, atau cuma baca resensi orang lain, hehe).
Keenam, jangan lupa
mencantumkan data buku mulai dari gambar cover, nama penulis, judul, tahun
terbit, penerbit, jumlah halaman, harga secara detil.
Ketujuh, kirimkan resensi
tersebut ke redaksi@koran-jakarta.com sebelum dhuhur (hal ini untuk
memastikan tulisan sampai ke meja redaktur sebelum mereka membahas dan
menentukan pemuatan tulisan baik Opini maupun Perada keesokan harinya). Untuk
pemuatan hari Senin, Anda bisa menyiasatinya dengan mengirimkan tulisan di
Sabtu Sore, Minggu malam, atau Minggu pagi).
Kedelapan, kirimkan tulisan
di attachment file (jangan
di badan email) terdiri dari tulisan itu sendiri dan biodata Anda (sebisa
mungkin yang relevan dengan judul buku yang dibahas). Dan di badan emailnya
pakailah sedikit kata pengantar, misalnya:
Kepada Yth Redaktur
Di Tempat
Perkenalkan saya Nama Anda, profesi Anda. Di attachment
file sudah saya
lampirkan tulisan berjudul A yang diterbitkan oleh B. semoga bisa dimuat di
Harian Ternama (strategi untuk memikat hati redaktur dengan menyanjungnya)
Koran Jakarta.
Terima kasih,
Kesembilan, perbanyaklah
berdoa supaya resensi yang telah Anda kirimkan tersebut bisa dimuat.
Tambahan
informasi: Kojak akan memberikan honor sebesar Rp. 300.000 (dipotong pajak 6%)
kepada setiap tulisan Perada yang dimuat. Biasanya honor akan dikirimkan dalam
tempo 3 minggu (tepat waktu) tanpa Anda menelepon untuk menanyakan kapan honor
tersebut dikirim sekalipun. So, lumayan kan buat bayar
kuliah, traktir teman, beli buku baru, apalagi kalau tulisan resensi Anda bisa
nangkring 2-4 kali dalam sebulan!
Salam
menulis,
2 komentar:
Makasih tipsnya
Sangat bermanfaat...
Posting Komentar