EVENT MENULIS “SAY NO TO TATTOO”, deadline 1 agustus 2012
Kebahagiaan itu
sementara begitu juga dengan hidup di dunia. Nyawa, harta, fasilitas merupakan
pinjaman dari Tuhan Yang Maha Esa suatu hari pasti akan diambil kembali.
Pernahkah kalian melihat atau mendengar orang-orang di maya maupun nyata.
Seorang artis, pejabat, orang awam, atau teman kita sendiri yang bergambar
permanent alias BERTATTOO?
Suatu ketika saya
melihat acara HITAM PUTIH yang di Host-kan oleh Deddy Corbuzer, nah bintang
tamunya Kirana Larasati dan Nikita Mirzani. Dunia artis yang terlihat glamor
dan penuh hiburan ternyata di balik kehidupan nyata mereka, tersimpan kisah
yang sangat menyedihkan. Contohnya, Kirana Larasati sewaktu kecil, Ayah tirinya
rela berpura-pura terserempet mobil demi mendapatkan uang ganti rugi untuk
membeli susu anaknya dan juga Nikita Mirzani yang kehidupan keluarganya tidak
harmonis, kurang perhatian dari Ayahnya. Demi melampiaskan kesedihannya itu
mereka men-tattoo tubuhnya. Selain biar terlihat wanita yang kuat mereka juga
merasa bahwa kesedihannya bisa berkurang.
Namun sekarang mereka
menyesal. Dengan bertahap satu persatu hiasan di tubuhnya itu dihapus
menggunakan laser. Meski sakitnya lebih terasa dbandingkan dengan pembuatannya
tapi mereka tidak mundur dengan niatnya. Selain usia yang mendewasakan mereka,
bahwasannya ber-tattoo tidak menjamin kebahagiaan batin. Dengan butiran air
mata dari kedua artis tersebut, Nikita Mirzani bilang, ”Jika Mamanya masih
hidup pasti beliau akan bahagia melihat perubahan dari anaknya yang sudah
membaik dari pakaian dan juga salatnya.”*Kurang lebih begitu.
Begitu juga dengan
Kirana Larasati yang awalnya mendapatkan penolakan dari keluarganya dengan cara
penampilannya yang berubah lebih baik tapi insya Allah sekarang sudah diterima
dengan baik. Ada orang yang dulunya tidak baik tapi berubah untuk lebih baik,
tapi malah dibilang munafik yah itulah manusia.
Hidup tak perlu
ber-tattoo, ahh … agar terlihat sangar.
************
Masih bingung nggak
dengan petikan cerita di atas? Saya mau mengadakan even lomba ngonoh, loh ….
Baca persyaratannya:
Tema: SAY NO TO TATOO
Judul
bebas: Berupa cerpen ataupun Flash True Story (FTS) Tidak mengandung sara dan
pornografi.
Times
New Roman 12 spasi 1,5 margin 3333 panjang naskah 4-6 halaman. Perhatikan EYD.
Buat
pengumuman lomba di FB kamu lalu sebarkan info lomba ini kepada 15 teman di FB
dan berteman dengan Anung D’Lizta/De Lizta.
Naskah
di terima paling lambat tgl 1 Agustus 2012 pukul 00:00 WIB
Setiap
peserta hanya boleh mengirimkan satu naskah terbaiknya. Kirim ke email:
anungdel1627@gmail.com dengan SUBJEK: SAY NO TO TATTOO-Nama Penulis. Sertakan
biodata narasi mak 80 kata juga cantumkan (No HP-Alamat-Nama FB) di bagian
akhir naskah, jangan dipisah. Naskah file: Judul-Nama Penulis.
25
naskah terpilih akan dibukukan.
Persayaratan naskah yang
lolos:
1. Invest Rp 50,000
mendapatkan 1 buku terbit
2. Mendapatkan royalti
3. 3 Naskah terbaik
mendapatkan pulsa Rp 50,000
Bagi yang tidak mau
invest:
1. Mendapatkan 1 buku
terbit (hanya membayar ongkos kirim)
2. Tidak dapat royalti.
3. Jika masuk naskah
terbaik tidak mendapatkan pulsa.
Nah, sudah jelas belum?
kalau kurang paham bisa ditanyakan.
*Semoga ini adalah salah
satu kampanye anak Indonesia untuk bersih dari ber-tattoo.
*Ber-tattoo bukan
berarti hatinya tidak baik, namun *Red (Muslim) bukankah menghalangi jalannya
air wudhuk dan salat kita tidak sah.
*Semoga kisah dua artis
di atas mendapatkan dukungan dari masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar